Abak dan Batu Akik
Telah kuceritakan bahwa mendiang Abak (ayah) adalah seorang multi talenta, namun tak pernah benar-benar sukses secara financial dari satu pun keahliannya itu. Ia pernah menjadi penjahit, tukang pangkas rambut, tukang reparasi sepeda, tukang patri, pembuat sekaligus distributor bubuk kopi, pembuat kue sangko (semacam kue putu kering), pedagang tembakau, petani kopi dan petani kayu manis. Fenomena popularitas batu akik belakangan ini mengingatkan saya bahwa Abak juga pandai mengasah batu akik. Dia telah menjadi penggemar batu semenjak muda dan di jemarinya juga selalu ada cincin berbatu akik. Namun, sepanjang ingatan saya dia tidak pernah begitu terobsesi dan tergila-gila setengah mati pada batu akik seperti sebagian orang-orang hari ini. Mungkin karena waktu itu hobby batu akik belum membawa efek keuangan yang menggiurkan seperti hari ini. Abak kadang berhenti sebentar di lapak pedagang batu akik di pasar, sekedar berbincang ringan sembari melihat-lihat k...