Posts

Showing posts from November, 2016

Simpai dan Pak Hasyim

Image
Aku tidak tidak pernah merasakan bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK), tapi langsung masuk SD beberapa hari menjelang ulang tahunku yang keenam. Pasalnya hanya ada satu TK dikampung kami, jauh letaknya didusun lain. "Tak payahlah masuk TK, tidak ada belajarnya, cuma bernyanyi-nyanyi saja", begitu Ibu mencoba meringankan kekecewaanku. Maka guru pertamaku adalah guru kelas 1 SD. Pak Hasyim namanya. Ia bukan orang asli kampung kami. Dusunnya sekitar tiga puluh kilometer dari dusun kami. Ia tinggal bersama istrinya di perumahan guru yang disediakan pemerintah dibelakang SD Inpres kami. Istri Pak Hasyim membuka warung kecil diberanda rumah dinasnya, menjual lontong dengan gulai nangka atau gulai paku atau kadang-kadang gulai labu siam, serta aneka permen dan kue-kue. Satu porsi lontong Pak Hasyim harganya lima puluh rupiah, tepat sejumlah jajan sehari kebanyakan murid SD dijaman itu.  Murid dengan uang jajan seratus perak patut diduga memiliki orang tua kaya raya. 

Majalah dinding dan duduk bersila

Image
Dulu, disekolah kami ada Majalah Dinding, sering disingkat Mading.  Ia adalah majalah yang lembar-lembarnya di tempel di dinding.  Ia memberi ruang bagi para siswa untuk mempertontonkan bakatnya dan mengekpresikan rasa.  Beraneka ragam rubriknya, ada puisi, cerpen, berita, fakta-fakta trivia unik, ada kolom humor, teka-teki silang, ada biografi dan prestasi.  Yang menarik buat saya adalah apa yang ketika itu kami sebut vinyet , intinya adalah lukisan abstrak yang tak seorangpun faham maknanya, tidak juga pelukisnya, kurasa.  Tak ketinggalan, disetiap edisi tentulah ada sepatah dua pesan dari redaksi majalah, yang merupakan bagian organik dari OSIS (Organisasi  Siswa Intra Sekolah). Memang, tak selalu yang terbaik yang muncul ke permukaan.  Kadang, tanpa diduga, karya-karya picisan naik tayang.  Entah karena selera redaksi yang murahan atau ada kolusi antara redaksi korup dengan sastrawan frustasi yang puisinya tak pernah terpilih atau ada tekanan penguasa seperti guru senior atau pembi