Pak Bun yang Kami Kenal
Kami berdua adalah alumni statistika angkatan 30. Bunawan Sunarlim, yang kami panggil Pak Bun, adalah dosen pembimbing skripsi kami. Kami mendapat himpunan dosen pembimbing yang
persis sama. Pak Bun adalah pembimbing
pertama saya dan pembimbing kedua Ida.
Pak Aam Alamudi adalah pembimbing pertama Ida dan pembimbing kedua saya.
Pak Bun selalu tampil sederhana, lugu dan apa
adanya. Celananya sedikit melorot dan
selalu pakai kaos kaki dan sandal kulit saktinya. Kami belum pernah melihat Pak Bun memakai sepatu.
Pak Bun mengajar Statistika
Non-parametrik. Perlu konsentrasi khusus
untuk mengikuti kuliah Pak Bun. Kalau
sudah didepan kelas, Pak Bun cenderung cuek
dengan keadaan sekitarnya. Miskin joke. Pak Bun mengajar dengan kecepatan
diatas rata-rata, meleng sedikit, akan ketinggalan kereta. Dengan cepat jemari Pak Bun belepotan kapur
tulis. Tak lama kemudian celana bagian atas
beliau memutih pula oleh lumuran bubuk kapur.
Pak Bun sangat disiplin dalam mencapai target
pengajaran untuk setiap sesi kelasnya, mungkin itu sebabnya ia meluncur dengan
kecepatan tinggi. Semua sudut papan tulis penuh dengan tulisan Pak Bun, dengan
contoh-contoh kalkulasi prosedur non-parametrik. Beliau tak pernah sekalipun menggunakan OHP
apalagi presentasi dengan Microsoft Powerpoint, belum jamannya.
Pak Bun adalah pembimbing skripsi ideal,
buktinya kami berdua lulus 4 tahun pas, kagak pakai molor…hahaha. Selepas setiap
konsultasi, mahasiswa bimbingan beliau selalu keluar dari ruangan dengan
sumringah. Pak Bun senantiasa menuntun
dan membimbing dengan arti sesungguhnya, tanpa trik atau meninggalkan teka-teki dibenak kami yang memang
kapasitasnya terbatas dan kecepatan processor-nya
rada megap-megap. Meski anda
mempresentasikan suatu teori konyol sekalipun, anda akan tetap keluar cerah dan
merasa lebih bijak dan berpengetahuan, paling tidak karena telah maklum betapa
konyolnya anda.
Hebatnya Pak Bun, beliau tahu cara elegan
untuk membuat anda mengerti betapa anda sangat konyol. Sekonyol-konyolnya anda, anda tetap keluar
dari ruangan pak bun dengan kepala tegak dan senyum lepas. Itu lebih dari cukup sebagai tambahan energi
untuk begadang lagi malam berikutnya di rental komputer, tak lain untuk
mereparasi kekonyolan itu.
Pak Bun adalah pendidik sejati. Semoga yang Maha Kuasa senantiasa mencurahkan
kesehatan dan kesejahteraan sepanjang hayat beliau.
Kuala Lumpur – 5 Jan 2012
Delil
Khairat – G300691 dan Idawati Murdaningrum – G300442
P.S. Tulisan ini dibuat ketika awal 2012 beberapa alumni berniat memberikan kenangan kepada Pak Bun dalam bentuk sebuah buku berisi kesan dan pesan para muridnya bersama beliau. Buku ini akan diserahkan kepada Pak Bun dalam acara perpisahan purna bakti beliau. Sepertinya rencana ini tidak pernah terealisasi :-(.
Comments
Ketiduran ditinggal keluar semua, gak dibangunin ketika kuliah selesai. Tapi Pak Bun cuek saja gak marah, memang kuliahnya Pak Bun bikin kita tertidur jika abis begadang.
Narko - G300404