Saudaraku, Mari Kita Bicara, Berpahit-pahit

Pesan ini ditujukan kepada Muslimin dan Muslimat saja
Terutama yang memiliki KTP DKI Jakarta
Apalagi hingga kini bersikukuh memilih Ahok sang petahana

Lama aku terpaku apakah ini perlu
Namun waktu kian sempit, saatnya kini kita bicara berpahit-pahit
Apapun kesudahannya, aku ikhlas menerima, sepahit apapun itu

Source: Sakakibara

Saudara-saudariku seiman pemilik KTP Jakarta
Bila engkau telah memutuskan untuk memilih pasangan calon nomor dua
Haji Djarot mendampingi Ahok yang menistakan agama
Maka dengan hati berat dan lidah kelu harus kusampaikan

Bahwa engkau telah serupa yahudi dan nasrani
Bahwa engkau telah terjerembab ke lembah kemunafikan
Bahwa engkau telah mengukir alasan untuk Allah menurunkan azab-Nya

Bila masih ada Iman Islam didadamu
Pastilah sakit hatimu
Sesuci apa aku
Sampai menghakimi seberat itu

Saudaraku
Aku tidak menghakimimu
Aku tidak mengkafirkanmu
Aku tidak mengutukmu
Apalah aku ini
Tidak lebih mulia darimu

Ketiganya adalah Titah Allah Segala Maha
Yang jiwaku dan jiwamu ada digenggaman-Nya
Yang Ia tuliskan dalam Al Quran yang mulia

Saudaraku
Ambil mushafmu
Buka Surah Al Ma'idah ayat kelima puluh satu
Engkau tentu sudah tahu
Karena darinya semua ini terpicu

Allah berfirman
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim"

Saudaraku
Ambil mushafmu
Buka Surah An Nisa ayat keseratus tiga puluh delapan dan setelahnya
Lamat-lamatlah engkau baca
Allah menunjuk munafik itu siapa

Allah berfirman
"Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,"
"(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."

Saudaraku
Ambil mushafmu
Buka Surah An Nisa ayat keseratus empat puluh empat
Tundukkan angkuhmu saat membacanya
Karena Allah mengancamkan azab-Nya

Allah berfirman
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?"

Bacalah lagi tiga penggal firman itu
Adakah darinya yang tak engkau mengerti?
Adakah padanya kabut abu-abu yang menyelaputi makna?
Lalu kalimat seterang apalagi yang kau mau?

Kalaupun memang ada kabut itu
Bukanlah kalimat itu yang ia selimuti
Ia bersemayam dihatimu

Saudaraku
Larangan memilih pemimpin Non-Muslim tidak satu dua tiga saja
Ada sekurangnya di lima belas tempat dalam Al Quran
Dengan bahasa yang terang, tegas, tiada keraguan
Tidaklah Allah akan mengulang-mengulang sebanyak itu
Kalaulah ia bukan sesuatu yang mendasar dan teramat penting
Kalau sesuatu begitu bermaknanya bagi Allah
Mengapa engkau mengabaikan

Saudaraku
Bandingkanlah
Larangan memakan daging babi hanya ada di empat ayat saja
Tapi kita mati-matian mematuhinya
Mengapa yang lebih banyak larangannya engkau pertikaikan?

Saudaraku
Bila engkau telah membaca pesan ini hingga disini
Bila telah berkecamuk berbagai rasa didadamu
Luahankanlah sepuas hatimu
Bila ia kebaikan
Semoga Allah meridhainya
Bila ia keburukan
Takkan kubalas dengan keburukan yang lain
Semua berpulang padamu
Pada hati kecilmu

Namun ketahuilah
Menggunungpun kutukan dan serapahmu padaku
Takkan membawa manfaat sedikit jua
Karena ia bukan dariku

Ia datang dari Allah
Lima belas abad yang lalu
Akankah engkau datang pada-Nya dan mendebat-Nya?

Saudaraku
Islam bermakna penyerahan sepenuhnya
Tanpa syarat, tiada bersisa
Islam sempurna, manusia tidak
Namun Allah memberi masa
Untuk kita mendekat dan masuk lebih dalam
Menuju sempurnanya kepasrahan
Meski ia tak pernah teraih

Maka setiap helaan nafas dan detak jantung
Menuju ujung yang kian dekat
Semesti dihabiskan untuk itu
Mendekat dan masuk lebih dalam
Tak terkecuali hari ini dan esok
Lalu mengapa engkau harus menjauh
Dengan menafikan firman Allah itu

Saudaraku
Pesan ini sampai jua padamu
Karena engkau saudaraku

Sedangkan aku
Apalah aku ini
Saudara kecil tak berarti
Yang mencoba menjadi sejatinya Saudara
Yang saling mengingat dan mengingatkan
Dalam nasehat menasehati
Dalam kebenaran dan kesabaran

Ya Allah
Saksikanlah bahwa aku telah menyampaikan
Selebihnya berpulang pada-Mu
Satu saja pintaku
Jangan Engkau berpaling dariku dan saudaraku

 

Comments

Popular posts from this blog

Lampu togok dan lampu strongkeng

Kopi cap "Rangkiang", kue sangko & saudagar tembakau

TV Pertama Kami (bagian 3)