Karena Rohingya tak lagi bisa menunggu
Source: TheWire.in Kelekatan suatu kaum pada tanah kelahiran tumpah darahnya pastilah sangat erat. Nyawa pun dipertaruhkan untuk mempertahankannya. Keputusan terakhir meninggalkan kampung halaman barulah akan diambil bila bahaya yang mengancam demikian buruknya, hingga bertahan disana dapat berujung musnahnya kaum itu hingga keakar-akarnya. Kaidah ini berlaku pada semua kaum, suku dan bangsa diseluruh dunia. Tidak terkecuali Rohingya. Malangnya, situasi terburuk itulah yang telah mengepung bangsa Rohingya bertahun-tahun lamanya. Setiap nafas mereka hela dibawah selubung kengerian datangnya bala tentara atau gerombolan kaum lain untuk merenggut paksa hidup mereka atau membumihanguskan dusun mereka. Maka serangan itu datang, bergelombang-gelombang. Dalam ketakutan dan ketakberdayaan, terbirit-birit mereka melarikan diri. Membawa serta anggota keluarga yang masih bernyawa and kain yang melekat dibadan saja. Meninggalkan sanak saudara yang meregang nyawa, yang tak sempat dikub...