TV Pertama Kami (bagian 2)
Sebelum TV pertama kami tiba, radio telah menjadi andalan hiburan kami. Kami punya dua, yang satu radio tape dan yang lain radio transistor saja, berukuran lebih kecil, tidak ada tape player-nya. Radio transistor kecil ini bisa dibilang milik Abak, karena radio itu dibawa ke ladang. Ia menjadi teman Abak bila bermalam di sudung (pondok) bambu di tengah ladang. Baginya, kurang lebih radio itu seperti laptop jaman sekarang, dibawa kemana-mana. Satu lagi, mereknya juga National. Mau tahu seperti apa wujudnya? Tidak persis, tapi kurang lebih seperti ini Radio seperti ini memiliki tiga band (kisaran) gelombang, dua band untuk SW (Short Wafe) and satu untuk MW (Medium Wave) atau AM (Amplitud Modulation). Gelombang AM biasanya digunakan oleh radio-radio lokal, karena jangkauan pancarnya yang tidak terlalu jauh. Pada masa itu, masjid besar biasanya punya stasiun radio sendiri dan dipancarkan melalui gelombang AM, tak terkecuali di ...