Ramadan tempo doeloe (26): Rantang empat tingkat
Sebelum pemekaran beberapa tahun belakangan, kampung kami terdiri dari empat desa. Semasa gadis Ibu tinggal di Desa Batru Lempur. Setelah menikah Ibu pindah ke sebuah rumah di Desa Lempur Mudik dan tinggal disana sekitar enam tahun. Dirumah itu ketiga anak Ibu lahir. Lalu Ibu dan Abak memutuskan pindah kerumah bambu yang dibangun sendiri disamping SMP tempat Ibu mengabdi menjadi guru. Meski jauh dari keramaian, kawasan sekitar sekolahdd itu berada dibawah Kelurahan Lempur Tengah. Dusun keempat adalah desa Lempur Hilir, namun Ibu tak pernah tinggal disitu. Meski bertempat tinggal di Lempur Tengah selama sepuluh tahun, secara administratif kami sekeluarga tetap tercatat sebagai warga Lempur Mudik. Untuk segala urusan seperti kenduri sko, mambantai dan kegiatan-kegiatan dusun lainnya, kami ikut Lempur Mudik. Alasannya sangat emosional sebenarnya. Ibu dan Abak, meski pendatang, namun merasa begitu terikat pada dan menjadi bagian tak ter...