Ramadan tempo doeloe (22) : Rendang ningrat
Selain galamai (Ramadan tempo doeloe (20) : Galamai juara dunia http://kabacarito.blogspot.com/2016/06/ramadan-tempo-doeloe-20-galamai-juara.html) dan berbagai jenis kue rayo (Ramadan tempo doeloe (18): Kue rayo http://kabacarito.blogspot.com/2016/06/ramadan-tempo-doeloe-18-kue-rayo.html), makanan utama sebangsa nasi dan kamwan-kawan mestilah pula istimewa dihari raya. Bagi kami istimewa artinya makan nasi dengan lauk daging. Hanya empat kali setahun kami menikmati daging, yaitu saat kenduri sko, awal puasa, hari raya Idul fitri dan Idul Adha. Ramadan sungguh istimewa, kami makan daging diawal dan diakhirnya. Daging tidak kami beli dipasar, melainkan dusun kami diempat kesempatan itu menyembelihkan satu atau dua ekor kerbau (kadang sapi tapi jarang) dan dagingnya dinikmati oleh seluruh warga tanpa terkecuali. Berpalinglah sejenak kesini (Mambantai dan Makan Daging Empat Kali Setahun http://kabacarito.blogspot.com/2013/07/makan-daging-empat-kali-setahun.html...