Posts

Showing posts from May, 2016

Kopi cap "Rangkiang", kue sangko & saudagar tembakau

Image
(sumber:www.gedangsari.com) Mari bercerita tentang kopi. Sama sekali bukan karena warung kopi paling sukses sedunia, Starbuck, ternyata pendukung LGBT yang saya kutuk itu. Sementara kasusnya saya tutup dengan berazam bahwa saya tidak akan pernah minum kopi starbuck lagi. Lu, gua, end! Sesungguhnya kopi memiliki tempat tersendiri dalam hikayat keluarga kami. Tidak hanya karena abak (ayah), ibu dan saya sendiri adalah peminum kopi. Lebih dari itu almarhum Abak pada suatu waktu dulu adalah petani kopi dan kemudian mengembangkan sayap usahanya dengan memproduksi bubuk kopi sendiri dengan merek dagang 'Rangkiang'. Rangkiang mungkin bukan nama yang mudah dipahami oleh kebanyakan orang, Nama itu diambil dari bahasa Minang yang berarti lumbung padi. Cobalah google gambar rumah gadang, rangkiang biasanya berdiri anggun di sudut depan kiri dan/atau kanan dari rumah gadang. Ia berupa bangunan panggung, langsing karena lingkar pinggangnya lebih kecil dari pada lingkar bah

Lampu togok dan lampu strongkeng

Image
Salah satu yang kusyukuri sebagai generasi yang dilahirkan medio dekade 1970-an di dusun kecil di pedalaman Sumatera adalah kesempatan mengalami zaman yang berubah sangat pesat.  Barangkali magnitud perubahan yang terjadi dalam empat puluh tahun terakhir setara dengan apa yang mungkin dicapai dalam empat ribu tahun dimasa lampau. Dan ia terjadi di semua aspek kehidupan. Aku mengalami masa ketika kampung kami belum dialiri listrik. Begitu senja menyapa, seisi rumah sibuk menyiapkan lampu minyak tanah yang digantung didinding atau ditaruh dimeja.  Kami menyebutnya lampu togok.  Senja hampir selalu kalang kabut dengan kesibukan memasukkan segala macam ternak kekandang.  Kadang ada saja ayam atau kambing yang lupa pulang meski petang telah meremang, kami terpaksa menjemput dan menggiring mereka.  Tiba-tiba kami kehabisan minyak tanah atau sumbu lampu togok ternyata sudah terlalu pendek untuk mengalirkan minyak ke lidah api, maka aku mengayuh sepeda mini biruku ke lepau Pak Safar, sat