Isi Angin, Keluar Angin

Sepekan ini ban belakang kanan terlihat lebih ceper dari yang lain. Dua kali sudah isi angin di bengkel depan masjid Hidd. Ini kasus ban kempes pertama yang saya alami sejak hijrah ke Bahrain empat belas bulan lalu. Secara frekuensi, tidak lah terlalu buruk. Maklum disini tidak ada ranjau paku seperti di tanah air.

Sehabis ban ditambah anginnya, orang India pekerja bengkel tidak mau dibayar. Jadi, isi angin di Bahrain masih gratis. Ditanah air, hanya keluar angin yang masih gratis. Isi angin harus bayar, 'seribu rupiah untuk setiap ban', kata seorang kawan yang baru kembali dari mudik.

Curiga pada kemungkinan bocor, sore tadi saya kembali ke bengkel yang sama, minta diperiksa. Ternyata benar, bocor satu dan perlu ditambal. Yang ini harus bayar, satu Bahrain Dinar, setara dengan dua puluh empat ribu rupiah. Wah...kalau dikampung halaman, fulus segitu bisa buat nambal lima atau enam lubang selepas melibas ranjau paku yang biasa ditebar si abang tambal ban.

Hidd010908

Comments

Popular posts from this blog

Lampu togok dan lampu strongkeng

Kopi cap "Rangkiang", kue sangko & saudagar tembakau

TV Pertama Kami (bagian 3)